TV Sebelas
  • Home
  • News
  • About
  • Member Area
No Result
View All Result
UPLOAD
TV Sebelas
  • Home
  • News
  • About
  • Member Area
No Result
View All Result
TV Sebelas
Merantau Kuliah di Mataram, Imam tak Gengsi Jualan Martabak, Hasilnya Kalahkan Gaji PNS

Imam saat Melayani Pembeli Martabak Telur Buatannya.

Asyik Duduk Bersama Temannya, Remaja ini Tiba-tiba Dibacok

Dua Tahun Mengabdi di Sekolah, Wisudawan Terbaik STKIP Taman Siswa Lulus jadi PNS, ini Kiatnya

Home News

Merantau Kuliah di Mataram, Imam tak Gengsi Jualan Martabak, Hasilnya Kalahkan Gaji PNS

Oktober 31, 2020
732 39
0
548
SHARES
4.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Apa yang bisa kamu buat? Apa kontribusimu buat daerah dan negara? Pertanyaan tersebut mungkin menggelitik sebagian pihak, sekaligus menjadi tantangan bagi Generasi Milenial maupun Generasi Z (iGeneration). Namun itu mungkin kedengarannya juga tidak aneh, karena Generasi Y dan Generasi Z identik dengan kecepatan adaptasi teknologi. Sebagian banyak memiliki ketertarikan dengan gadget canggih, media sosial dan video games, internet dan segala yang berbau teknologi.

 

Namun, juga bukan pernyataan keliru jika Generasi Z mulai menyadari peran sesungguhnya. Salah satunya menjadi bagian penggerak ekonomi. Hal itu setidaknya yang ingin dibuktikan Imam Syahrir, mahasiswa semester 5, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Berita VideoTerkait

Terima Apresiasi Legislator, Bank NTB Syariah Fokus Tingkatkan Pertumbuhan

Terima Apresiasi Legislator, Bank NTB Syariah Fokus Tingkatkan Pertumbuhan

April 10, 2021
Sikapi Bom Bunuh Diri, Direktur Mi6: Civic Education Penting untuk Rawat Kebhinnekaan di NTB

Sikapi Bom Bunuh Diri, Direktur Mi6: Civic Education Penting untuk Rawat Kebhinnekaan di NTB

April 4, 2021
Bank NTB Syariah Resmi Laporkan Dugaan Penyelewangan oleh Oknum Pegawai ke Polda

Bank NTB Syariah Resmi Laporkan Dugaan Penyelewangan oleh Oknum Pegawai ke Polda

Maret 31, 2021

Setiap hari, mahasiswa asal Kabupaten Bima NTB ini membagi waktu kuliahnya untuk berjualan martabak telur di Kekalik, Kota Mataram. Dia menawarkan martabak telur kepada pelanggan secara langsung di tempat jualan dan melalui sistem delivery order online, memanfaatkan media sosial dan direct calls.

Pada awalnya, alumus SMK Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima, tahun 2017 ini, tak pernah membayangkan akan menjalani hari-hari kuliah sambil membuka lapak martabak. Apalagi dia merupakan orang baru di Mataram, tanpa banyak keluarga maupun orang lain yang dikenal. Namun dia sadar bahwa hidup kadang getir dan membutuhkan banyak perjuangan. Kakek-neneknya telah menempanya sejak kecil, setelah hidup jauh dari kedua orang tuanya.

Ibu kandung Imam menjadi diaspora di Taiwan, sedangkan ayahnya tinggal di Jakarta.  Sejak duduk di bangku SD hingga bangku kuliah, Imam tak pernah manja. Bahkan dia sudah memahami bagaimana susahnya mencari uang, saat membantu bibi dan pamannya berjualan martabak ketika dia duduk di bangku SMP di Kota Bima.

“Kalau ide dari sendiri, karena memang dari dulu sudah ada modal keterampilan buat martabak sejak SMP yang diajarkan om Bi’in  sama Bibi Ros,” cerita Imam kepada TVSebelas.com (Group Berita11.com).

Modal awal yang digunakan Imam untuk membuka usaha martabak di Kota Mataram, kurang dari Rp500 ribu untuk membeli bahan dan perlengkapan sederhana. Bahkan dia tidak langsung menjual martabak telur, namun menjual martabak manis karena keterbatasan modal. Lokasi yang digunakan berjualan pun langsung di halaman kosnya di Jl Jatiluhur V Kompleks Perumahan Kekalik, Kota Mataram. Dia juga menawarkan delivery order kepada teman-temannya.

“Modal dulu, awalnya cuma Rp300.000 lebih. Jualan martabak manis sambil cari modal untuk jualan martabak telur, membeli alat-alat. Dulu masih  jualan di dalam kos saja, belum ada modal untuk buka lapak dan alhmdulillah sekarang sudah bisa membuka lapak di luar,” cerita putra semata wayang dari Safitri Idil ini.

Berkat ketekunannya berjualan, Imam mampu mengumpulkan modal untuk membeli booth container dan membeli perlengkapan lain untuk menjual martabak telur. Beberapa bulan setelah membuka usaha, kegiatan Imam juga terimbas badai Covid-19, sehingga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi masyarakat.

“Dulu masih Covid hanya lewat online. Kisaran 15-20 porsi. Untuk omzet per harinya alhamdulillah sekitar 300 san (Rp300 ribu),” katanya.

Imam yakin, setiap kemauan keras yang dibarengi usaha akan menuai jalan keluar seperti yang sering diungkapkan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimasnyah, whare there is a will, there’s a way. Beberapa bulan setelah usahanya berjalan, dia semakin menemukan lorong harapan. Selain mengirim sendiri, tak sedikit teman-temanya yang kadang membantu delivery pesanan martabak telur ke pelanggan.

“Antar sendiri dan juga ada teman-teman kelas yang sering bantu. Pelanggan yang sering didapatkan, itu kebanyakan dokter. Jadi, jika ada pesanan banyak, saya harus bisa mengatur waktu kuliah. Karena kukiah online, jadi bisa saya curi sedikit waktunya,” katanya.

Meski rutin berjualan martabak telur, Imam mengaku tetap mengutamakan waktu untuk kuliah. Walaupun tak pernah membayangkan kuliah sambil berjualan, dia sudah melihat langsung kegiatan pamannya, Tabi’in asal Tegal dan bibinya Rosdiana berjualan martabak bermodal panci dan kompor hingga hasilnya digunakan untuk membeli tanah, membangun rumah, membeli sepeda motor hingga mobil.

“Mengatur waktu, jadi itu mungkin kendala dalam berjualan saat Covid kemarin. Tetapi saya tetap mengutamakan kuliah.  Kadang yang namanya jualan pasti ada yang nanya salah ataupun masalah,” katanya.

 

Pernah Ikut Seleksi TNI, tetapi Gagal

Sebelum melanjutkan kuliah di Mataram, Imam pernah mencoba mengikuti seleksi Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jakarta, namun saat itu, Tuhan belum berkehendak dia menjadi prajurit.

Dia tak patah arang, kemudian memilih melanjutkan kuliah di STIKES Mataram, yang linear dengan jurusan yang dia pilih saat duduk di bangku SMK Kesehatan di Kota Bima. Memang ada beberapa kalangan yang mencibir tentang kontribusi Generasi Milenial maupun generasi sekarang, karena identik menghabiskan waktu untuk hal-hal yang menyenangkan. Namun bagi Iman, setiap generasi, termasuk Generasi Z memiliki kontribusi masing-masing.

Aktivitas Usaha Imam saat Awal-awal Membuka Usaha di Sekitar Kos-Kosan di Kelalik Mataram.

Menurut dia, hal terpenting adalah selalu mencoba dan menghilangkan rasa gengsi. Karena hampir tak ada kesuksesan yang tiba-tiba, namun harus mampu bertahan dengan segala rintangan. Terkadang lebih banyak merayap sebelum mereguk manisnya hasil usaha.

“Simple saja, niat, tekad dan intinya jangan malu. Apalagi menunda-nunda. Sekarang disuruh jualan umumnya banyak yang malu (gengsi). Mau tapi malu, itu adalah masalah besar,” katanya.

Imam mengaku belum memikirkan  rencana studi setelah menyelesaikan  program S1, seperti mengurus beasiswa program magister. Namun dia bercita-cita bekerja di rumah sakit, relevan dengan jurusan yang ditempuh saat ini.

“Setelah kuliah lanjut dulu Ners (pendidikan profesi perawat). Insya Allah dan mudah-mudahan kerja di RS,” harapnya.

Dia juga mengisyaratkan tetap membuka usaha martabak telur jika pun kelak bekerja di rumah sakit. Membagi waktu untuk mengontrol dan berkolaborasi dengan temannya, sesama Generasi Z dalam melayani pembeli dan memenuhi order online (US/*)

Tags: Generasi MilenialGenerasi YGenerasi Zi GenerationMartabak ManisMartabak TelurSMK KesehatanSTIKES Mataram
Next Post
Dua Tahun Mengabdi di Sekolah, Wisudawan Terbaik STKIP Taman Siswa Lulus jadi PNS, ini Kiatnya

Dua Tahun Mengabdi di Sekolah, Wisudawan Terbaik STKIP Taman Siswa Lulus jadi PNS, ini Kiatnya

Discussion about this post

Latest Video

Terima Apresiasi Legislator, Bank NTB Syariah Fokus Tingkatkan Pertumbuhan
News

Terima Apresiasi Legislator, Bank NTB Syariah Fokus Tingkatkan Pertumbuhan

April 10, 2021
Sikapi Bom Bunuh Diri, Direktur Mi6: Civic Education Penting untuk Rawat Kebhinnekaan di NTB
News

Sikapi Bom Bunuh Diri, Direktur Mi6: Civic Education Penting untuk Rawat Kebhinnekaan di NTB

April 4, 2021
Bank NTB Syariah Resmi Laporkan Dugaan Penyelewangan oleh Oknum Pegawai ke Polda
News

Bank NTB Syariah Resmi Laporkan Dugaan Penyelewangan oleh Oknum Pegawai ke Polda

Maret 31, 2021

Channel List

Currently Playing

Meriahkan HUT ke-56, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY Gelar Donor Darah dan Sunatan Massal

Meriahkan HUT ke-56, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY Gelar Donor Darah dan Sunatan Massal

Meriahkan HUT ke-56, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY Gelar Donor Darah dan Sunatan Massal

News
Didorong Jadi UIN, Menag Pastikan Pembangunan IAIN Bima Prioritas

Didorong Jadi UIN, Menag Pastikan Pembangunan IAIN Bima Prioritas

News
Disertai Puluhan Tembakan ke Udara, Dua Terduga Pencuri Berhasil Dievakuasi

Disertai Puluhan Tembakan ke Udara, Dua Terduga Pencuri Berhasil Dievakuasi

News
Tanaman Diserang Hama Tikus dan Bakteri Dikeya SP, Petani di Bima Terancam Gagal Panen

Tanaman Diserang Hama Tikus dan Bakteri Dikeya SP, Petani di Bima Terancam Gagal Panen

News
Ricuh Unjuk Rasa Massa Lembaga Dakwah Kampus

Ricuh Unjuk Rasa Massa Lembaga Dakwah Kampus

News
  • Home
  • News
  • About
  • Member Area
Call us: +62 85 253 115 990

© 2020 TVSebelas

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • About
  • Member Area

© 2020 TVSebelas

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In