Blora, TVSebelas.com— Sejumlah warga pingsan dan 10 ekor kerbau dilaporkan terkubur dalam semburan lumpur yang tetiba terjadi di kompleks Gununglumpur Kesongo (kawasan destinasi wisata geologi Blora), Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (27/08/2020) pagi. Lumpur dan gas beracun keluar dari dalam tanah disertai beberapa ledakan lebih kurang 10 menit. Nilai kerugian dari peristiwa ini ditaksir Rp100 juta.
Warga setempat menyebut peristiwa tersebut letusan Kesongo (Ngordho). Sebagaimana informasi yang diperoleh TVSebelas.com, warga setempat, Warno yang juga korban hendak mengeluarkan kerbau untuk di gembali di lokasi. Tak lama dia merasakan tanah bergetar dan pecah mengeluarkan lumpur. Saat itu, dia melihat kerbaunya terkubur lumpur dan sebagian berhamburan.
Melihat peristiwa tersebut, Warno berupaya lari menyelamatkan diri. Di belakang kadang milik Warino yang berjarak 50 meter, masing-masing Suyatin, Sukimin dan Wariyo berupaya berlari menyelamatkan diri. Beberapa saat kemudian terjadi letusan susulan lebih kurang 10 menit.
Warino kemudian ditemukan warga lain dalam keadaan lemas karena menghirup asap dari letusan tersebut. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Doplang.
Apa yang terjadi di lokasi tersebut? Sejumlah Geolog memperkirakan letusan tersebut hanya terjadi secara singkat dan dalam waktu tertentu. Pendorong erupsi lumpur yaitu beberap jenis gas seperti gas metan (hidrokarbon) dan belerang. Jika saluran mengalirnya gas tersebut, maka akan terjadi peningkatan tekanan.
Gununglumpur berawal dari pengendapan cepat yang membentuk sedimen tebal sangat muda, kemudian tertekan hebat, baik oleh dorongan lempeng atau bobot pegunungan. Tekanan kuat membuat bagian sedimen yang belum sempat membatu ke lapisan batuan di atasnya melalui zona lemah, ditekan dari dua sisi. Bisul lumpur diperkirakan sebagai diapir, yang mana bila diapir mampu menemukan jalan ke para bumi, maka lumpur yang disertai air dan sejumlah gas, menyembur sebagai fenomena gununglumpur.
Secara geologi, Gununglumpur Kesongo berdiri di atas Zona Kendeng yang membentang di pesisir Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Zona ini dulunya lembah panjang dan dalam yang tertimbun sediman dengan cepat. Tekanan hebat dari dorongan lempeng Australia dan bobot Pegunungan Kendeng menggencetnya. Belasan Gununglumpur sepanjang zona ini, yang paling terkenal Bleduk Kuwu di Grobogan, 10 kilometer Barat Kesongo dan Danau Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
“Baik Bledug Kuwu maupun Danau Lumpur Lapindo adalah Gununglumpur yang masih bererupsi secara menerus pada saat ini. Kesongo sendiri terdiri atas dua lubang aktif Bledug Kesongo dan Bledug Anak Kesongo, serta sedikitnya dua lubang tak aktif yang menjadi lahan persawahan,” dikutip dari pendapat Geolog Awang Satyana yang tersiar. [TV-11]
Discussion about this post